WELCOME

selamat datang di dunia fang selamat menikmati blog ini

Kamis, 30 September 2010

daur ulang sampah



Daur ulang adalah proses untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru dengan tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang berguna, mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru. Daur ulang adalah salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian dan pembuatan produk / material bekas pakai, dan komponen utama dalam manajemen sampah modern dan bagian ketiga adalam proses hierarki sampah 3R (Reuse, Reduce, and Recycle).
Material yang bisa didaur ulang terdiri dari sampah kaca, plastik, kertas, logam, tekstil, dan barang elektronik. Meskipun mirip, proses pembuatan kompos yang umumnya menggunakan sampah biomassa yang bisa didegradasi oleh alam, tidak dikategorikan sebagai proses daur ulang. Daur ulang lebih difokuskan kepada sampah yang tidak bisa didegradasi oleh alam secara alami demi pengurangan kerusakan lahan. Secara garis besar, daur ulang adalah proses pengumpulan sampah, penyortiran, pembersihan, dan pemrosesan material baru untuk proses produksi.
Pada pemahaman yang terbatas, proses daur ulang harus menghasilkan barang yang mirip dengan barang aslinya dengan material yang sama, contohnya kertas bekas harus menjadi kertas dengan kualitas yang sama, atau busa polistirena bekas harus menjadi polistirena dengan kualitas yang sama. Seringkali, hal ini sulit dilakukan karena lebih mahal dibandingkan dengan proses pembuatan dengan bahan yang baru. Jadi, daur ulang adalah proses penggunaan kembali material menjadi produk yang berbeda. Bentuk lain dari daur ulang adalah ekstraksi material berharga dari sampah, seperti emas dari prosessor komputer, timah hitam dari baterai, atau ekstraksi material yang berbahaya bagi lingkungan, seperti merkuri.
Daur ulang adalah sesuatu yang luar biasa yang bisa didapatkan dari sampah. Proses daur ulang alumunium dapat menghemat 95% energi dan mengurangi polusi udara sebanyak 95% jika dibandingkan dengan ekstraksi alumunium dari tambang hingga prosesnya di pabrik. Penghematan yang cukup besar pada energi juga didapat dengan mendaur ulang kertas, logam, kaca, dan plastik.

Material-material yang dapat didaur ulang dan prosesnya diantaranya adalah:

Bahan bangunan

Material bangunan bekas yang telah dikumpulkan dihancurkan dengan mesin penghancur, kadang-kadang bersamaan dengan aspal, batu bata, tanah, dan batu. Hasil yang lebih kasar bisa dipakai menjadi pelapis jalan semacam aspal dan hasil yang lebih halus bisa dipakai untuk membuat bahan bangunan baru semacam bata.

Baterai

Banyaknya variasi dan ukuran baterai membuat proses daur ulang bahan ini relatif sulit. Mereka harus disortir terlebih dahulu, dan tiap jenis memiliki perhatian khusus dalam pemrosesannya. Misalnya, baterai jenis lama masih mengandung merkuri dan kadmium, harus ditangani secara lebih serius demi mencegah kerusakan lingkungan dan kesehatan manusia.
Baterai mobil umumnya jauh lebih mudah dan lebih murah untuk didaur ulang.

Barang Elektronik

Barang elektronik yang populer seperti komputer dan handphone umumnya tidak didaur ulang karena belum jelas perhitungan manfaat ekonominya. Material yang dapat didaur ulang dari barang elektronik misalnya adalah logam yang terdapat pada barang elektronik tersebut (emas, besi, baja, silikon, dll) ataupun bagian-bagian yang masih dapat dipakai (microchip, processor, kabel, resistor, plastik, dll). Namun tujuan utama dari proses daur ulang, yaitu kelestarian lingkungan, sudah jelas dapat menjadi tujuan diterapkannya proses daur ulang pada bahan ini meski manfaat ekonominya masih belum jelas.

Logam

Besi dan baja adalah jenis logam yang paling banyak didaur ulang di dunia. Termasuk salah satu yang termudah karena mereka dapat dipisahkan dari sampah lainnya dengan magnet. Daur ulang meliputi proses logam pada umumnya; peleburan dan pencetakan kembali. Hasil yang didapat tidak mengurangi kualitas logam tersebut.
Contoh lainnya adalah alumunium, yang merupakan bahan daur ulang paling efisien di dunia. Namun pada umumnya, semua jenis logam dapat didaur ulang tanpa mengurangi kualitas logam tersebut, menjadikan logam sebagai bahan yang dapat didaur ulang dengan tidak terbatas.

Bahan Lainnya

Kaca dapat juga didaur ulang. Kaca yang didapat dari botol dan lain sebagainya dibersihkan dair bahan kontaminan, lalu dilelehkan bersama-sama dengan material kaca baru. Dapat juga dipakai sebagai bahan bangunan dan jalan. Sudah ada Glassphalt, yaitu bahan pelapis jalan dengan menggunakan 30% material kaca daur ulang.
Kertas juga dapat didaur ulang dengan mencampurkan kertas bekas yang telah dijadikan pulp dengan material kertas baru. Namun kertas akan selalu mengalami penurunan kualitas jika terus didaur ulang. Hal ini menjadikan kertas harus didaur ulang dengan mencampurkannya dengan material baru, atau mendaur ulangnya menjadi bahan yang berkualitas lebih rendah.
Plastik dapat didaur ulang sama halnya seperti mendaur ulang logam. Hanya saja, terdapat berbagai jenis plastik di dunia ini. Saat ini di berbagai produk plastik terdapat kode mengenai jenis plastik yang membentuk material tersebut sehingga mempermudah untuk mendaur ulang. Suatu kode di kemasan yang berbentuk segitiga 3R dengan kode angka di tengah-tengahnya adalah contohnya. Suatu angka tertentu menunjukkan jenis plastik tertentu, dan kadang-kadang diikuti dengan singkatan, misalnya LDPE untuk Low Density Poly Etilene, PS untuk Polistirena, dan lain-lain, sehingga mempermudah proses daur ulang.



Potensi limbah plastik sebagai bahan komoditas mulai disadari para perlaku bisnis di Indonesia. Terbukti dengan munculnya industri-industri daur ulang plastik di Jakarta bahkan di Kalimantan. Tidak hanya membawa dampak positif bagi lingkungan, daur ulang plastik juga dapat membuka lapangan kerja baru, seperti tenaga sortir plastik, tenaga giling, tenaga pengepakan sampai staf administrasi dan keuangan.

Hanya saja industri ini sering terbentur kendala bahan baku akibat belum adanya kebijakan dari pemerintah untuk mengikut sertakan masyarakat sebagai konsumen untuk ikut berperan dalam daur ulang sampah. Pembuangan sampah yang tercampur seperti yang berlaku di Indonesia saat ini dapat merusak dan mengurangi nilai dari material yang mungkin masih bisa dimanfaatkan lagi. Bahan-bahan organik dapat mengkontaminasi bahan-bahan yang mungkin masih bisa didaur ulang.

Sudah saatnya kita mulai mengikuti jejak negara-negara maju dalam hal pengelolaan sampah. Sebut saja Jepang. Daur ulang di Jepang dilakukan secara besar-besaran, dengan melibatkan seluruh masyarakat, lengkap dengan undang-undang. Para konsumen bertanggung jawab untuk memilah-milah sampah masing-masing (sampah basah, sampah kering yang dipilah-pilah lagi menjadi botol gelas dan plastik, kaleng aluminium, dan kertas, sedangkan pemerintah daerah bertanggung jawab mengorganisir sampah-sampah itu untuk diserahkan ke pabrik pendaur ulang.

Perubahan itu memang perlu dan ada baiknya perubahan dimulai dari diri kita masing-masing karena pengelolaan sampah tidak lepas dari ‘pengelolaan’ gaya hidup masyarakat. Apalagi kita sebagai insan akademis sudah seharusnya peduli pada isu lingkungan yang satu ini. Tips-tips berikut ini dapat diterapkan untuk meningkatkan jumlah sampah plastik yang di daur ulang dan juga mengurangi jumlah sampah plastik perumahan.



Menjaga dan melastarikan lingkungan juga bisa dilakukan di sekolah. Prinsip ini pulalah yang diadopsi oleh SDN Petemon 13 Surabaya. Ini terbukti dari diberikannya penghargaan calon sekolah Adiwiyata 2009 oleh Kementrian Lingkungan Hidup Republik Indonesia 5 Juni 2009 lalu. Meski memiliki segala keterbatasan, namun sekolah yang terletak di tengah kota Surabaya ini pantang menyerah dalam menjaga kelestarian lingkungannya. Sekolah dasar yang hanya mengaktifkan enam kelas ini dulunya memiliki bangunan yang jelek dan hampir roboh. Beruntung, pada tahun 2003 lalu, pemerintah merenovasinya.
Berangkat dari momen tersebut, Harsoyo sebagai kepala sekolah lantas menggalakkan gerakan pelestarian lingkungan di sekolah yang dipimpinnya. Sekolah lantas mempercantik diri dengan membuat taman-taman yang mungil. Jadilah sejak tahun 2004 SDN Petemon 13 telah melakukan segala cara dalam pelestarian lingkungannya. Yang paling khas adalah hasil keterampilan daur ulangnya yang dijadikan dalam berbagai bentuk. Ciri khas SDN yang mungil adalah taman buatan yang terbuat dari daur ulang sampah plastik dan bunga yang terbuat dari bungkus buah peer. SD ini juga membuat berbagai gantung dari botol minuman yang dicat warna-warni dan ditanamani dengan bunga untuk menyegarkan sekolah.
“Ciri khas kami adalah produk daur ulang yang kami hasilkan dari berbagai sampah plastik. Kami memanfaatkan semuanya untuk berbagai macam bentuk, seperti bunga, rompi, vas bunga, hiasan, dan lain sebagainya,” papar Drs. P. Harsoyo, kepala sekolah SDN Petemon 13 Surabaya. Selain melakukan kegiatan daur dan pemanfaatan sampah, murid-murid SD kelas 4, 5 dan 6 diajak untuk langsung turun menjaga lingkungan dengan menjadi wakil lingkungan yang nantinya akan diatur dalam jadwal kerja dan piket lingkungan. Setiap hari Sabtu juga diadakan jam khusus untuk keterampilan daur ulang sampah. Kegiatan ini juga notabene sangat digemari oleh seluruh siswa karena dengan begitu mereka bisa istirahat dari pelajaran sekolahnya. “Dengan kegiatan daur ulang ini, anak-anak malah merasa senang karena bisa refresh dari pelajaran yang rutin. Mereka sangat gembira dan menyambut baik program terseut,” ujar Rina widiyati, Am.Pd, guru kelas 6 yang juga menjadi pembina lingkungan. Disamping kegiatan keterampilan rutin, SDN Petemon 13 juga mewajibkan murid-muridnya untuk membawa gelas dan piring sendiri untuk mengurangi sampah yang dibuang pada saat membeli makanan dan minuman. Sampah yang ada di lingkungan sekolah pun dipisah-pisah untuk membiasakan murid-murid memisahkan sampah. Untuk ketertiban ditunjuk pula polisi kelas yang bertugas untuk mengawasi teman-teman yang tidak tertib terhadap aturan menjaga kebersihan lingkungan. Dalam ruang kerja, disediakan tempat bagi siswa yang sedang membuat keterampilan dalam berbagai bentuk. Diantaranya adalah hiasan dinding yang terbuat dari kulit telur. Selain itu juga ada taman bunga mini di depan ruangan yang terbuat dari daur ulang bungkus detergen sebagai pagar dan bungkus buah sebagai bunganya. Hal menarik lainnya adalah tanaman yang rindang dan teduh diseluruh sekolah serta tembok yang digambari berbagai macam tanaman dan burung-burung. Bahkan di dekat toilet siswa, temboknya digambari dengan biota laut dan terdapat taman kecil yang hijau.
“Kamar mandi sengaja dibuat menyenangkan seperti ini agar siswa juga memperhatikan kebersihan dan sayang untuk mengotorinya. Selain itu, dari tembok-tembok yang digambari, kami mengharap siswa bisa belajar bagaimana melestarikan alam,” papar Sulastri, S.Pd, guru kelas 5 yang juga menjadi pembina lingkungan di SDN Petemon 13 Surabaya ini. Setiap sudut sekolah selalu terdapat tanaman. Ini jugalah yang menjadi sebuah nilai khas tersendiri. Bahkan sekolah juga meletakkan
tanaman di sudut dekat kamar mandi, wilayah belakang sekolah dan sudut kosong yang ada. Tak hanya penuh tanaman dan lukisan alam, di ruang pertemuan yang terletak di lantai dua pun, dipenuhi dengan hasil keterampilan daur ulang siswa-siswanya. Beberapa pot bunga plastik yang dibuat dari daur ulang sampah dipajang di tengah ruangan mungil tersebut.
Ruangan display juga dibuat untuk mempertunjukkan hasil karya siswa-siswanya pada pihak luar sekolah. Dalam ruangan ini terdapat berbagai macam hasil karya siswa yang berasal dari daur ulang sampah. “Untuk siswa kelas 1 sampai 3, kami memasukkan beberapa hal tentang lingkungan pada beberapa pelajaran seperti IPA atau IPS. Hal lain yang kami lakukan adalah mengajarkan disiplin dalam membuang sampah pada mereka supaya mereka terbiasa,” ujar Ning Rina.
Berbicara soal prestasi di bidang lingkungan, sebelumnya, pada tahun 2003, siswa SDN Petemon 13 Surabaya telah menjuarai lomba essay lingkungan hidup tentang air. Lalu pada tahun 2008 pernah meraih juara I Lomba sanitasi tingkat SD se- Surabaya. “Kebiasaan menjaga lingkungan ini terus-menerus ditanamkan dan diharapkan untuk diteruskan siwasiswinya di lingkungan sekitarnya. Dengan demikian, sekolah tak hanya merupakan tempat belajar formal, namun juga wadah kreasi untuk pelestarian lingkungan,” imbuh Cak Harsoyo.



* Profil
* Links
* Banner

RSS Subscribe: RSS feed
Will you keep on dreaming or live your dream?
Think Globaly Act Localy
Bergeraklah Negeriku

Posted on February 12, 2009 by didut

31

Entah kenapa para pemimpin di negeri ini yang sedang atau pernah memimpin kurang memperhatikan masalah lingkungan di negeri yang diberkahi hasil alam yang melimpah ini. Tidak cukup rasanya kader pemimpin yang mempunyai empati terhadap alamnya sendiri.

Tetapi kita juga tidak bisa selalu mengharapkan ketergantungan pada seorang pemimpin. Rasanya sudah saatnya masyarakat Indonesia untuk menggerakkan dirinya sendiri atau dengan kata lain memimpin dirinya sendiri. Kepemimpinan (leadership) tidak harus selalu datang dari tampuk pemimpin yang tinggi, kitapun bisa menjadi seorang pemimpin bagi kita sendiri ataupun masyarakat disekitar kita.

Sebenarnya masyarakat kita sudah mampu untuk menggerakkan dirinya sendiri. Saya melihat dengan mata kepala sendiri ketika saya membantu ibu-ibu penggerak PKK di Kel. Jomblang dalam merencanakan program lingkungan bagi mereka dan lingkungan sekitar rumah mereka sendiri. Mereka hanya memerlukan pengetahuan tambahan untuk menjadi senjata untuk menggerakkan lingkungan mereka sendiri. Ketakutan untuk bergerak biasanya hanya karena ketidaktahuan.

Entah sampai kapan kita akan menunggu untuk bergerak untuk memperbaiki lingkungan kita sendiri. Lihat saja bencana banjir yang melanda beberapa kota besar di negeri ini, akankan kita menunggu sampai saat itu terjadi menimpa diri kita sendiri.

Kita memang selalu berteriak ketika bencana lingkungan itu datang tanpa menyadari bahwa kita sendiri bisa mencegahnya.

Masalah lingkungan selalu menjadi masalah klasik di negeri yang indah ini. Orang terbiasa untuk membuang sampah sembarangan tanpa sadar bahwa sampah yang kita buang sendiri akan memampatkan saluran dan membuat potensi banjir menjadi lebih besar dimasa yang akan datang.

Marilah kita bergerak untuk membuat orang disekitar kita lebih sadar akan menjaga lingkungan tempat tinggal mereka. Minimal ajaklah mereka untuk membuang sampah pada tempatnya.
praktek
Kalau kamu mau berbuat lebih, buatlah mereka bergerak untuk mendaur ulang sampah mereka sendiri ataupun menguranginya. Sudah banyak cara untuk mendaur ulang sampah kita sendiri. Teknologi daur ulang sudah bukan sesuatu yang sulit untuk dilakukan walaupun butuh usaha lebih dan kontinuitas untuk melihat keberhasilannya. Mengurangi sampah juga sangat mudah untuk melakukannya walaupun butuh pengetahuan untuk melakukannya.

Marilah kita bergerak untuk memperbaiki tempat tinggal kita sendiri atau memperindahnya dengan tanaman yang kita tanam sendiri. Kalau bukan kita siapa lagi yang akan memperindah tempat tinggal kita sendiri.
Bu Singgih dkk
Sudah saatnya kita meninggalkan ketergantungan pada kata pemimpin. Sudah saatnya kita menjadi pemimpin bagi diri kita sendiri. Ah, mudah-mudahan ini bukan suatu mimpi yang amat muluk dan saya percaya bahwa itu bukanlah suatu mimpi.

daftar pustaka
http://majarimagazine.com/2009/02/mengelola-sampah-mengelola-gaya-hidup/
http://www.gapura.info/index3.php
http://id.wikipedia.org/wiki/Daur_ulang
http://didut.wordpress.com/2009/02/12/bergeraklah-negeriku/

Sabtu, 29 Mei 2010

Kata pengantar

Syukur alhamdulillah , makalah tugas biologi dalam bab jamur (merang) telah berhasil di rampungkan .makalah ini di susun berdasarkan petunjuk dan tata cara yang telah di jelaskan . kami berharap isi makalah dapat terpenuhi dengan benar terwujud semaksimal mungkin dalam makalah ini.

Penjelasan dan keterangan makalah ini pada prinsipnya tetap membahas tentang jamur merang .dengan penyajian yang telah kami berikan di harapkan tugas kami dapat selesai dan tuntas

Makalah ini mempunyai ciri ciri di antaranya dengan memberikan cara budidaya jamur merang untuk memberikan penjelasan secara maksimal.

Kami telah menyusun makalah ini sebaik mungkin.akan tetapi kami sadar tak ada gading yang tak retak , begitu juga buku ini masih terdapat belum sempurna.oleh karma itu kritik dan saran demi menyempurnakan makalah ini kami sambut dengan senang hati.

Akhir kata kamiucapkan terimakasih kepada penyusun makalah ini yang telah memungkinkan terwujudnya buku ini . demikian pula kepada website yang teah menyediakan data untuk di susun kembali dalam makalah ini .


Jember


Penulis


















Daftar Isi




Kata pengantar v
Daftar isi vi
Pendahuluan 1
Latar belakang 1
Masalah 3
Tujuan 3
Isi 3
Taksonomi 3
Ciri ciri 3
Peran jamur 4
Cara budidaya 4
Daftar pustaka 5
































Jamur Merang
















Penyusun :
Ridho H
Devin f
Hisam
Hanip A
Jevian d
Smkn 2 jember

info lebih lanjut klik di

www.moon-fang.blogspot.com




pendahuluan

Latar belakang
ciri-ciri jamur
Kita telah mengenal jamur dalam kehidupan sehari-hari meskipun tidak sebaik tumbuhan lainnya. Hal itu disebabkan karena jamur hanya tumbuh pada waktu tertentu, pada kondisi tertentu yang mendukung, dan lama hidupnya terbatas. Sebagai contoh, jamur banyak muncul pada musim hujan di kayu-kayu lapuk, serasah, maupun tumpukan jerami. namun, jamur ini segera mati setelah musim kemarau tiba. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia telah mampu membudidayakan jamur dalam medium buatan, misalnya jamur merang, jamur tiram, dan jamur kuping.
CIRI-CIRI UMUM JAMUR
Jamur merupakan kelompok organisme eukariotik yang membentuk dunia jamur atau regnum fungi. Jamur pada umumnya multiseluler (bersel banyak). Ciri-ciri jamur berbeda dengan organisme lainnya dalam hal cara makan, struktur tubuh, pertumbuhan, dan reproduksinya.
1. Struktur Tubuh
Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang satu sel, misalnyo khamir, ada pula jamur yang multiseluler membentuk tubuh buah besar yang ukurannya mencapai satu meter, contohnyojamur kayu. Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang disebut miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan semu menjadi tubuh buah.
Gbr. Hifa yang membentuk miselium dan tubuh buah
Hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa. Dinding ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasmanya mengandung organel eukariotik.
Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau septa. Septa mempunyai pori besar yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan kadangkala inti sel yang mengalir dari sel ke sel. Akan tetapi, adapula hifa yang tidak bersepta atau hifa senositik.
Struktur hifa senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak diikuti dengan pembelahan sitoplasma.
Hifa pada jamur yang bersifat parasit biasanya mengalami modifikasi menjadi haustoria yang merupakan organ penyerap makanan dari substrat; haustoria dapat menembus jaringan substrat.
2. Cara Makan dan Habitat Jamur
Semua jenis jamur bersifat heterotrof. Namun, berbeda dengan organisme lainnya, jamur tidak memangsa dan mencernakan makanan. Clntuk memperoleh makanan, jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya, kemudian menyimpannya dalam bentuk glikogen. Oleh karena jamur merupakan konsumen maka jamur bergantung pada substrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya. Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya. Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit. Lihat Gambar 5.3.



a. Parasit obligat
merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada inangnya,
sedangkan di luar inangnya tidak dapat hidup. Misalnya, Pneumonia
carinii (khamir yang menginfeksi paru-paru penderita AIDS).
b. Parasit fakultatif
adalah jamur yang bersifat parasit jika mendapatkan inang yang
sesuai, tetapi bersifat saprofit jika tidak mendapatkan inang yang
cocok.
c. Saprofit
merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organik yang
mati. Jamur saprofit menyerap makanannya dari organisme yang telah
mati seperti kayu tumbang dan buah jatuh. Sebagian besar jamur
saprofit mengeluar-kan enzim hidrolase pada substrat makanan untuk
mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana sehingga
mudah diserap oleh hifa. Selain itu, hifa dapat juga langsung
menyerap bahanbahan organik dalam bentuk sederhana yang
dikeluarkan oleh inangnya.
Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang hidup bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat tertentu yang bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman dapat dilihat pada mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan atau pada liken.
Jamur berhabitat pada bermacammacam lingkungan dan berasosiasi dengan banyak organisme. Meskipun kebanyakan hidup di darat, beberapa jamur ada yang hidup di air dan berasosiasi dengan organisme air. Jamur yang hidup di air biasanya bersifat parasit atau saprofit, dan kebanyakan dari kelas Oomycetes.
3. Pertumbuhan dan Reproduksi
Reproduksi jamur dapat secara seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif). Secara aseksual, jamur menghasilkan spora. Spora jamur berbeda-beda bentuk dan ukurannya dan biasanya uniseluler, tetapi adapula yang multiseluler. Apabila kondisi habitat sesuai, jamur memperbanyak diri dengan memproduksi sejumlah besar spora aseksual. Spora aseksual dapat terbawa air atau angin. Bila mendapatkan tempat yang cocok, maka spora akan berkecambah dan tumbuh menjadi jamur dewasa.
Reproduksi secara seksual pada jamur melalui kontak gametangium dan konjugasi. Kontak gametangium mengakibatkan terjadinya singami, yaitu persatuan sel dari dua individu. Singami terjadi dalam dua tahap, tahap pertama adalah plasmogami (peleburan sitoplasma) dan tahap kedua adalah kariogami (peleburan inti). Setelah plasmogami terjadi, inti sel dari masing-masing induk bersatu tetapi tidak melebur dan membentuk dikarion. Pasangan inti dalam sel dikarion atau miselium akan membelah dalam waktu beberapa bulan hingga beberapa tahun. Akhimya inti sel melebur membentuk sel diploid yang segera melakukan pembelahan meiosis.
4. Peranan Jamur
Peranan jamur dalam kehidupan manusia sangat banyak, baik peran yang merugikan maupun yang menguntungkan. Jamur yang menguntungkan meliputi berbagai jenis antara lain sebagai berikut.
a. Volvariella volvacea (jamur merang) berguna sebagai bahan pangan
berprotein tinggi.
b. Rhizopus dan Mucor berguna dalam industri bahan makanan, yaitu
dalam pembuatan tempe dan oncom.
c. Khamir Saccharomyces berguna sebagai fermentor dalam industri
keju, roti, dan bir.
d. Penicillium notatum berguna sebagai penghasil antibiotik.
e. Higroporus dan Lycoperdon perlatum berguna sebagai dekomposer.
Di samping peranan yang menguntungkan, beberapa jamur juga mempunyai peranan yang merugikan, antara lain sebagai berikut.
a. Phytium sebagai hama bibit tanaman yang menyebabkan penyakit
rebah semai.
b. Phythophthora inf’estan menyebabkan penyakit pada daun tanaman
kentang.
c. Saprolegnia sebagai parasit pada tubuh organisme air.
d. Albugo merupakan parasit pada tanaman pertanian.
e. Pneumonia carinii menyebabkan penyakit pneumonia pada paru-paru
manusia.
f. Candida sp. penyebab keputihan dan sariawan pada manusia
Jamur merang (Volvariella volvacea, sinonim: Volvaria volvacea, Agaricus volvaceus, Amanita virgata atau Vaginata virgata) atau kulat jeramoe dalam bahasa Aceh adalah salah satu spesies jamur pangan yang banyak dibudidayakan di Asia timur dan Asia tenggara yang beriklim tropis atau subtropis. Sebutan jamur merang berasal dari bahasa Tionghoa cǎogū (Hanzi:)
Tubuh buah yang masih muda berbentuk bulat telur, berwarna cokelat gelap hingga abu-abu dan dilindungi selubung. Pada tubuh buah jamur merang dewasa, tudung berkembang seperti cawan berwarna coklat tua keabu-abuan dengan bagian batang berwarna coklat muda. Jamur merang yang dijual untuk keperluan konsumsi adalah tubuh buah yang masih muda yang tudungnya belum berkembang.
Jamur merang dibudidayakan di dalam bangunan rumah kaca yang disebut kumbung. Sesuai dengan namanya, jamur ini memilih merang dan jerami sebagai media alami utama. Menurut penelitian, limbah kapas adalah media yang memberikan hasil produksi dan pertumbuhan yang terbaik bagi jamur merang. Jamur merang dikenal sebagai warm mushroom, hidup dan mampu bertahan pada suhu yang relatif tinggi, antara 30-38 °C dengan suhu optimum pada 35 °C.

Masalah
taksonomi ciri-ciri serta peran jamur merang ?

tujuan
fungsi jamur merang dalam kehidupan sehari-hari


isi

taksonomi jamur merang

Kerajaan Fungi
Divisi Basidiomycota
Kelas Homobasidiomycetes
Ordo Agaricales
Family Pluteaceae
Genus Volvariella
Spesiaes V.volvacea


Cirri – cirri jamur merang
Tubuh buah yang masih muda berbentuk bulat telur, berwarna cokelat gelap hingga abu-abu dan dilindungi selubung. Pada tubuh buah jamur merang dewasa, tudung berkembang seperti cawan berwarna coklat tua keabu-abuan dengan bagian batang berwarna coklat muda. Jamur merang yang dijual untuk keperluan konsumsi adalah tubuh buah yang masih muda yang tudungnya belum berkembang.

Jamur merang dibudidayakan di dalam bangunan rumah kaca yang disebut kumbung. Sesuai dengan namanya, jamur ini memilih merang dan jerami sebagai media alami utama. Menurut penelitian, limbah kapas adalah media yang memberikan hasil produksi dan pertumbuhan yang terbaik bagi jamur merang. Jamur merang dikenal sebagai warm mushroom, hidup dan mampu bertahan pada suhu yang relatif tinggi, antara 30-38 °C dengan suhu optimum pada 35 °C.

Peran dan cara budidaya jamur merang
Budidaya jamur ini tidak sulit. Panen dilakukan terhadap tubuh buah yang belum sepenuhnya berkembang (masih kuncup), meskipun tubuh buah yang telah membuka payungnya pun masih bisa dikonsumsi walaupun harnga jualnya menurun.
Jamur merang mempunyai rasa enak, gurih, dan tidak mudah berubah wujudnya jika dimasak, sehingga digunakan untuk berbagai macam masakan, seperti mi ayam jamur, tumis jamur, pepes jamur, sup dan capcay.
Sentra produksi jamur merang di Indonesia terdapat di Dataran Tinggi Dieng. Di negara-negara Asia yang membudidayakannya, jamur merang dijual dalam bentuk segar. Di daerah beriklim sejuk hanya tersedia jamur merang kalengan.
Kandungan protein jamur cukup tinggi, dalam 100 gr jamur segar terkandung sekitar 3,2 gr protein, jumlah ini akan bertambah menjadi 16 gr jika jamur berada dalam keadaan kering. Selain itu, jamur juga memiliki kandungan kalsium dan fosfor cukup tinggi, 51 mg dan 223 mg, dan mengandung 105 kj kalori, dengan kandungan lemak rendah, 0,9 gr.
Budi daya atau pembudidayaan jamur merupakan usaha menanam atau mengembangbiakkan jamur dalam lingkungan buatan (Parjimo & Soenanto 2008). Langkah-langkah yang harus dilakukan merupakan serangkaian kegiatan, mulai dari seleksi kultur jamur, kompos, pemeliharaan pertumbuhan, dan pemanenan (Pasaribu, Permana, Alda 2002). Salah satu jamur yang umum dibudi dayakan adalah jamur merang (Volvariella volvacea). Miselium jamur merang dapat tumbuh optimum pada suhu 350C-400C. Sedangkan tubuh buah akan tumbuh pada suhu 300C-350C (Pasaribu, Permana, Alda 2002). Pembentukan tubuh buah jamur merang dimulai dari stadium kepala jamur (pin head), kancing kecil (tiny button), kancing (button), telur (egg), perpanjangan (elongation), dan dewasa (mature) (Pasaribu, Permana, Alda 2002).
Jamur merang dapat ditumbuhkan pada baglog yang biasanya menggunakan plastik Polypropylene sebagai wadah media tanam. Komposisi media tanam yang digunakan biasanya terdiri dari serbuk gergaji sebagai media tumbuh (43%), dedak (6,5%), kapur (0,5%), dan bibitnya (50%). Sedangkan kadar air yang dibutuhkan mencapai 75% (Parjimo & Soenanto 2008). Caranya yaitu, pertama serbuk gergaji dicampur kapur dan dedak, lalu diaduk dan diayak dengan air atau dibasahi. Kemudian Sterilisasi selama lima jam dengan 100 derajat dalam karung atau plastik, setelah dingin diinokulasi/ masukin bibit. Lalu masukin kapas dan ikat dengan karung atau plastik. Setelah itu disimpan di ruang inkubasi selama dua bulan, baru kemudian dipanen (www.Oktavita.com).
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam budi daya jamur yaitu, suhu, kelembaban, radiasi cahaya, ketersediaan oksigen, karbondioksida, keasaman (pH), keberadaan senyawa beracun, dan kondisi lahan (Pasaribu, Permana, Alda 2002). Miselium jamur merang dapat tumbuh optimum pada suhu 350C-400C. Sedangkan tubuh buah akan tumbuh pada suhu 300C-350C. Kelembaban udaranya adalah 60-80 %, dan derajat keasaman (pH) media tanam optimum 4,5-7 (Suharjo 2007).
Berdasarkan hasil pengamatan terlihat bahwa miselium yang tumbuh hanya 1,2 cm (minggu pertama); 2,3 (minggu kedua); 4,7 (minggu ketiga); 5,9 (minggu keempat);dan 8,2 (minggu kelima). Hal ini tergolong lambat apabila dibandingkan dengan pertumbuhan miselium pada baglog lainnya. Selain itu, terlihat bahwa pertambahan tingkat pertumbuhan jamur merang cenderung kecil (lambat) meskipun tidak terlihat adanya kontaminan yang tumbuh. Selain itu, tidak ada tubuh buah yang muncul atau terbentuk pada mulut baglog. Hal ini karena media tanam atau serbuk gergaji yang digunakan terlalu banyak (padat), sehingga tidak tersedia cukup ruang atau celah untuk pertumbuhan miselium. Selain itu, kelembaban media tanam tidak terjaga karena tidak dilakukkan penyiraman secara berkala atau tidak terdapat perlakuan khusus untuk menjaga

kelembaban dan suhu lingkungan tempat baglog diletakkan. Padahal menurut Suharjo (2007), temperatur dan kelembaban ruangan untuk penyimpanan baglog jamur merang harus tetap dijaga pada tingkat 280C-350C agar dapat tumbuh secara optimal.
Efisiensi biologi yang diperoleh sebesar 0%. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi atau lingkungan yang diberikan tidak optimal untuk mendukung pertumbuhan jamur merang. Dalam hal ini jamur merang pada baglog I tidak dapat menggunakan nutrisi secara optimal dari substrat yang disediakan meskipun nutrisi yang dibutuhkan tersedia.

Daftar Pustaka

www.wikipedia.com
www.moon-fang.blogspot.com

Rabu, 19 Mei 2010

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Fungi
Divisi: Basidiomycota
Kelas: Homobasidiomycetes
Ordo: Agaricalesj
Famili: Pluteaceae
Genus: Volvariella
Spesies: V. volvacea
Nama binomial
Volvariella volvacea


Jamur merang (Volvariella volvacea, sinonim: Volvaria volvacea, Agaricus volvaceus, Amanita virgata atau Vaginata virgata) atau kulat jeramoe dalam bahasa Aceh adalah salah satu spesies jamur pangan yang banyak dibudidayakan di Asia Timur dan Asia Tenggara yang beriklim tropis atau subtropis. Sebutan jamur merang berasal dari bahasa Tionghoa cǎogū (Hanzi:草菇).

Deskripsi

Tubuh buah yang masih muda berbentuk bulat telur, berwarna cokelat gelap hingga abu-abu dan dilindungi selubung. Pada tubuh buah jamur merang dewasa, tudung berkembang seperti cawan berwarna coklat tua keabu-abuan dengan bagian batang berwarna coklat muda. Jamur merang yang dijual untuk keperluan konsumsi adalah tubuh buah yang masih muda yang tudungnya belum berkembang.

Jamur merang dibudidayakan di dalam bangunan rumah kaca yang disebut kumbung. Sesuai dengan namanya, jamur ini memilih merang dan jerami sebagai media alami utama. Menurut penelitian, limbah kapas adalah media yang memberikan hasil produksi dan pertumbuhan yang terbaik bagi jamur merang. Jamur merang dikenal sebagai warm mushroom, hidup dan mampu bertahan pada suhu yang relatif tinggi, antara 30-38 °C dengan suhu optimum pada 35 °C.

Manfaat

Budidaya jamur ini tidak sulit. Panen dilakukan terhadap tubuh buah yang belum sepenuhnya berkembang (masih kuncup), meskipun tubuh buah yang telah membuka payungnya pun masih bisa dikonsumsi walaupun harnga jualnya menurun.

Jamur merang mempunyai rasa enak, gurih, dan tidak mudah berubah wujudnya jika dimasak, sehingga digunakan untuk berbagai macam masakan, seperti mi ayam jamur, tumis jamur, pepes jamur, sup dan capcay.

Sentra produksi jamur merang di Indonesia terdapat di Dataran Tinggi Dieng. Di negara-negara Asia yang membudidayakannya, jamur merang dijual dalam bentuk segar. Di daerah beriklim sejuk hanya tersedia jamur merang kalengan.

Kandungan protein jamur cukup tinggi, dalam 100 gr jamur segar terkandung sekitar 3,2 gr protein, jumlah ini akan bertambah menjadi 16 gr jika jamur berada dalam keadaan kering. Selain itu, jamur juga memiliki kandungan kalsium dan fosfor cukup tinggi, 51 mg dan 223 mg, dan mengandung 105 kj kalori, dengan kandungan lemak rendah, 0,9 gr.


Budi daya atau pembudidayaan jamur merupakan usaha menanam atau mengembangbiakkan jamur dalam lingkungan buatan (Parjimo & Soenanto 2008). Langkah-langkah yang harus dilakukan merupakan serangkaian kegiatan, mulai dari seleksi kultur jamur, kompos, pemeliharaan pertumbuhan, dan pemanenan (Pasaribu, Permana, Alda 2002). Salah satu jamur yang umum dibudi dayakan adalah jamur merang (Volvariella volvacea). Miselium jamur merang dapat tumbuh optimum pada suhu 350C-400C. Sedangkan tubuh buah akan tumbuh pada suhu 300C-350C (Pasaribu, Permana, Alda 2002). Pembentukan tubuh buah jamur merang dimulai dari stadium kepala jamur (pin head), kancing kecil (tiny button), kancing (button), telur (egg), perpanjangan (elongation), dan dewasa (mature) (Pasaribu, Permana, Alda 2002).
Jamur merang dapat ditumbuhkan pada baglog yang biasanya menggunakan plastik Polypropylene sebagai wadah media tanam. Komposisi media tanam yang digunakan biasanya terdiri dari serbuk gergaji sebagai media tumbuh (43%), dedak (6,5%), kapur (0,5%), dan bibitnya (50%). Sedangkan kadar air yang dibutuhkan mencapai 75% (Parjimo & Soenanto 2008). Caranya yaitu, pertama serbuk gergaji dicampur kapur dan dedak, lalu diaduk dan diayak dengan air atau dibasahi. Kemudian Sterilisasi selama lima jam dengan 100 derajat dalam karung atau plastik, setelah dingin diinokulasi/ masukin bibit. Lalu masukin kapas dan ikat dengan karung atau plastik. Setelah itu disimpan di ruang inkubasi selama dua bulan, baru kemudian dipanen (www.Oktavita.com).
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam budi daya jamur yaitu, suhu, kelembaban, radiasi cahaya, ketersediaan oksigen, karbondioksida, keasaman (pH), keberadaan senyawa beracun, dan kondisi lahan (Pasaribu, Permana, Alda 2002). Miselium jamur merang dapat tumbuh optimum pada suhu 350C-400C. Sedangkan tubuh buah akan tumbuh pada suhu 300C-350C. Kelembaban udaranya adalah 60-80 %, dan derajat keasaman (pH) media tanam optimum 4,5-7 (Suharjo 2007).
Berdasarkan hasil pengamatan terlihat bahwa miselium yang tumbuh hanya 1,2 cm (minggu pertama); 2,3 (minggu kedua); 4,7 (minggu ketiga); 5,9 (minggu keempat);dan 8,2 (minggu kelima). Hal ini tergolong lambat apabila dibandingkan dengan pertumbuhan miselium pada baglog lainnya. Selain itu, terlihat bahwa pertambahan tingkat pertumbuhan jamur merang cenderung kecil (lambat) meskipun tidak terlihat adanya kontaminan yang tumbuh. Selain itu, tidak ada tubuh buah yang muncul atau terbentuk pada mulut baglog. Hal ini karena media tanam atau serbuk gergaji yang digunakan terlalu banyak (padat), sehingga tidak tersedia cukup ruang atau celah untuk pertumbuhan miselium. Selain itu, kelembaban media tanam tidak terjaga karena tidak dilakukkan penyiraman secara berkala atau tidak terdapat perlakuan khusus untuk menjaga kelembaban dan suhu lingkungan tempat baglog diletakkan. Padahal menurut Suharjo (2007), temperatur dan kelembaban ruangan untuk penyimpanan baglog jamur merang harus tetap dijaga pada tingkat 280C-350C agar dapat tumbuh secara optimal.
Efisiensi biologi yang diperoleh sebesar 0%. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi atau lingkungan yang diberikan tidak optimal untuk mendukung pertumbuhan jamur merang. Dalam hal ini jamur merang pada baglog I tidak dapat menggunakan nutrisi secara optimal dari substrat yang disediakan meskipun nutrisi yang dibutuhkan tersedia.

Daftar Pustaka

Parjimo H., Soenanto H. 2008. Jamur Ling Zhi : Raja Herbal, Seribu Khasiat : Plus Cara Budi Daya. Jakarta : PT Agromedia Pustaka.
Pasaribu T., Permana DR., Alda ER. 2002. Aneka Jamur Unggulan yang Menembus Pasar. Jakarta : Grasindo.
Suharjo E. 2007. Budi Daya Jamur Merang Dengan Media Kardus. Jakarta : PT Agromedia Pustaka.
Anonim. 2009. Tempat Budidaya Jamur Tiram. www.Oktavita.com [22 Juni 2009]